Cupping Coffee Test

CUPPING TEST KOPI

Beberapa dari kalian mungkin pernah mendengar coffee cupping, Cupping adalah metode atau teknik untuk mengevaluasi karakteristik yang berbeda dari biji kopi tertentu. Dengan melakukan cupping, kalian dapat membandingkan karateristik biji kopi antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan mengenal karakteristik setiap biji kopi yang berbeda, tentunya dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kopi tersebut.

Coffee cupping, merupakan hal yang sangat penting dalam dunia kopi. Cupping merupakan evaluasi, dari apa yang telah kita kerjakan pada kopi, sejak proses awal sampai akhir. Cupping dapat dilakukan oleh siapa saja dan biasanya dilakukan secara continue atau terus menerus. Secara umum cupping biasa diartikan sebagai kegiatan mencicip kopi. Namun, sebenarnya cupping merupakan hal yang mendasar pada dunia kopi. Cupping mempunyai fungsi dan tujuan untuk menguji, atau mengklasifikasikan kualitas, serta citarasa dan juga karakter pada kopi.

Coffee cupping pada awalnya dipelopori oleh Clarence E. Bickford dari San Fransisco (AS) di pertengahan akhir abad ke-19. Yang saat ini metodenya semakin disempurnakan dan berkembang, cup teaster biasanya dapat mengetahui perbedaan cita rasa kopi dari daerah penghasilnya melalui cara yang sederhana yaitu dengan mencium aroma dan merasakan seduhan kopinya.

Cupping Coffee Test

Cita rasa kopi? Mungkin daritadi kalian beberapa kali membaca kata cita rasa,
Nah, apasih cita rasa kopi itu? kali ini kita akan menjelaskan mengenai uji cita rasa kopi secara singkat.

Komponen Uji Cita Rasa :

Secara umum citarasa utama pada kopi adalah fragrance (bau kopi bubuk kering), aroma (bau sedap), flavor (khas bau kopi), body (kekentalan), acidity (rasa asam enak), bitterness (rasa pahit), dan sweetness (rasa manis).

Lalu secara khusus, cita rasa kopi ditentukan dari :

1. Aroma

Fragrance (bau dari kopi ketika masih kering) dan aroma (bau dari kopi ketika diseduh dengan air panas)

2.Flavour

Flavour di rasakan pada lidah sekaligus pada hidung ketika aroma uap mengalir dari mulut ke hidung. Flavour akan menentukan nilai pada kualitas dan kompleksitas.

3. After taste

After taste adalah lama bertahannya suatu flavour (rasa dan aroma) Biasanya dinilai rendah saat after taste flaour kopi langsung hilang.

4. Acidity

Acidity digambarkan sebagai rasa asam yang enak, atau masam jika tidak enak. Acidity yang baik akan terasa manis seperti rasa buah segar yang langsung terasa saat kopi diseruput. Sebaliknya rasa asam yang terlalu dominan dikategorikan tidak enak.

5.Body

Body adalah rasa ketika kopi masuk kedalam mulut khususnya antara lidah dan langit-langit mulut. Biasanya body yang kental mendapat nilai yang tinggi. Namun body yang ringan juga dapat memiliki rasa enak di mulut.

6. Balance

Semua aspek flavor, after taste,acidity, body yang seimbang disebut balance. Jika kurang saja salah satu aspeknya atau berlebihan akan mengakibatkan nilai balance berkurang.

7. Clean cup

Dalam menilai Clean Cup perlu memperhatikan tahap cupping sejak awal. Apabila tidak ada nilai negatif dari cita rasa sampai after taste maka akan mendapatkan nilai, sebaliknya kopi yang tidak memiliki rasa dan aroma akan disingkirkan.

 

Sebelum mengetahui lebih mengenai Teknik cupping pada kopi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan orientasi sebelum proses cupping dilakukan, yaitu :

-Klasifikasi Biji Kopi
Hal ini dilakukan ketika kopi masih berupa greenbean atau belum diolah. Setiap roaster, memiliki standar sendiri-sendiri dalam menentukan klasifikasi kopi, atau grade yang diinginkan. Standar tersebut yang nantinya digunakan sebagai petunjuk dalam menentukan kualitas kopi dari masing-masing roastey.

-Tingkatan Roasting
Memiliki berbagai macam tingkatan roasting merupakan hal yang penting dalam melakukan cupping. Memahami tentang tingkatan roasting dan juga profile roasting merupakan satu dari beberapa hal yang bisa menjadi dasar ketika kita akan melakukan cupping. Setiap tingkatan roasting mempunyai karakter citarasa tersendiri. Secara umum, ada tiga jenis tingkatan, yaitu light, medium, dan dark.

-Proses Paska Panen

Proses paska panen, merupakan salah satu fase penting dalam pengolahan kopi, biasanya hal ini juga dilakukan saat biji kopi masih berupa greenbeen atau belum diolah. Fase inilah yang akan menentukan greenbean siap sangria hingga siap seduh. Proses paska panen juga berperan dalam pembentukan karakter rasa tertentu pada citarasa kopi.

Secara umum ada dua metode proses paska panen, diantaranya :
•Metode basah atau wet process. Metode ini biasanya menghasilkan karakter rasa clean pada biji kopi.

•Metode kering dry process yang menghasilkan karakter rasa yang lebih kompleks.

-Peralatan Cupping

Selain kopi dan pengetahuan dasar untuk melakukan coffee cupping, tentunya memerlukan beberapa alat untuk kegiatan mencicip kopi tersebut.

Cara menilai kopi memang terlihat sederhana, tapi kenyataannya sangat sulit untu dilakukan. Proses cuppig membutuhkan latihan yang rutin dan wawasan tentang rasa yang luas. Namun apabila dilakukan dengan niat dan konsistensi siapapun bisa menjadi cup teaster profesional terutama dalam melakukan cupping dan mengevaluasi cita rasa biji kopi yang berbeda dengan mudah.

 

Temukan Cara, Jadi Ahlinya!

Be The Expert!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *